Bagi pengendara sepeda motor, helm wajib untuk dikenakan. Benda satu ini selalu berkaitan erat dengannya. Memang tidak semua pengendara motor menggunakan helm saat berkendara, apalagi pengendara yang merasa jarak tempuhnya tidak terlalu jauh. Ada juga yang menganggap, memakai helm itu repot, bahkan merusak tatanan rambut. Karena sebenarnya selain wajib secara hukum, helm pun di rancang untuk meredam benturan di kepala saat terjadinya kecelakaan.
Mencari helm pun tidak begitu sulit, karena banyak kios-kios perlengkapan motor yang menjualnya. Di bilangan Jalan Otto Iskandar Dinata Raya (Otista), Jakarta Timur berjejer kios-kios yang menjual suku cadang dan atribut pengendara motor seperti, helm, jaket, dan sarung tangan. Memang jalur ini adalah salah satu pusat penjualan suku cadang dan atribut pengendara motor di Jakarta.
Seperti tidak mau kalah dengan kios-kios yang ada di Otista, lapak-lapak kecil di Jalan Jendral Urip Sumoharjo, Jakarta Timur pun muncul sebagai tandingan dengan harga yang jauh lebih murah dari kios-kios yang ada di Otista. Maklum saja karena yang dijual para pedagang tidak baru alias bekas (second). Varian yang dipajangpun hampir sama dengan toko-toko yang ada di Otista, semisal sarung tangan dan helm.
Yang menarik, pedagang menggunakan gerobak-gerobak kayu sebagai tempat memajang helm. Gerobak-gerobak itu pun menjadi alasan pedagang agar lebih mudah dibawa kabur, ketika Satpol PP sedang sidak (inspeksi mendadak). Kisaran harga helm yang dijual antara Rp. 35.000 – Rp. 100.000, tergantung kualitas atau merek helm. Biasanya pembeli adalah pengguna jalan raya yang melintas. Yang unik, helm-helm yang didapat dari pembelian motor di dealer pun turut disajikan. Selain helm dealer, juga ada helm yang tidak ada pengait tali pengamannya. Jumlahnya memang tidak banyak, tapi biasanya helm-helm yang tidak ada pengait talinya adalah helm-helm bermerek.
Salah satu penjual helm di lapak kecil Jalan Jendral Urip Sumoharjo menuturkan, “biasanya sih helm yang tidak ada pengait talinya itu ada yang nyuplai aja, kalau helm-helm dealer kita ada pengepulnya”, ujarnya.
Ia pun menambahkan kalau helm-helm yang tidak ada pengait talinya adalah helm betakan–curian, ed., “yah namanya juga jualan, saya mah ngga ngurusin helm betakan atau bukan, yang penting laku”, tuturnya.