30/03/2023

Mengarsip Karya Jalanan: Memetakan SENA

Banyak karya yang dihasilkan oleh Sena menghiasi sudut-sudut kota Samarinda. Pameran yang dikuratori oleh Samar Project ini mencoba melihat kembali produk visual yang ada di ruang terbuka Samarinda melalui kacamata Sena sebagai seniman.
29/09/2021

Tenggara Street Art Festival: An Attempt to Respond the City

This article was published on www.tenggarafestival.id on January 15, 2021. On 2019, Gubuak Kopi and Gajah Maharam in collaboration with Visual Jalanan have held the Solok Mural Competition (SMC) in Solok City, West Sumatra. After that, we decided to organize this event as the Tenggara Street Art Festival (Tenggara means ‘Southeast' in Bahasa Indonesia) intending to expand the discourse, both from an organizational and artistic perspective.
04/09/2021

Mengenal Canggu lewat “Jalan Pintas”

Pastinya, orang yang ada di papan-papan reklame ini akan jadi bahan obrolan di tongkrongan dan membuatnya sangat terkenal, setidaknya di daerah Canggu. Bagi saya, rasanya menyenangkan saat mengenal secara wajah orang-orang di Canggu dengan cara yang cukup unik. Setidaknya saya tidak akan merasa terganggu dengan papan-papan reklame “Kepak Sayap Kebhinekaan” dan “Kerja untuk Indonesia 2024” baru-baru ini. 
18/02/2021

Tenggara Street Art Festival: Upaya Merespon Kota

Tulisan ini telah terbit di www.tenggarafestival.id pada 15 Januari 2021 lalu. Diawali pada 2019, Gubuak Kopi, Gajah Maharam yang berkolaborasi dengan Visual Jalanan menggelar Solok Mural Competition (SMC) di Kota Solok, Sumatra Barat. Setelah itu, kami memutuskan untuk menghelat penyelenggaraan ini menjadi Tenggara Street Art Festival dengan tujuan meluaskan wacana, baik dari segi penyelenggaraan maupun artistik. Program-programnya mencakup; Residensi Seniman, Lokakarya, Jam Session, dan tentunya pemberian penghargaan untuk kawan-kawan muda yang berpartisipasi. Anggra mendapat kesempatan untuk datang ke Tenggara Festival saat itu, sebagai perwakilan dari Visual Jalanan. Berikut adalah esai yang ia tulis selama penyelenggaraan berlangsung. —red.
15/10/2019

Pallasstraße ke Goebenstraße ke Yorckstraße Lalu Balik Lagi

Kumpulan graffiti dan hal-hal menarik lainnya yang kutemukan saat sedang berjalan dari Pallasstraße ke Goebenstraße ke Yorckstraße kemudian balik lagi.
11/07/2014

Informasi-Informasi di Balik Dedaunan.

Sebagai penghijau di ruang publik, pohon menjadi salah satu alternatif selain tanaman rambat. Dengan fisik yang besar, pohon sangat diharapkan dalam menyaring emisi gas buang kendaraan bermotor, yang juga berfungsi sebagai peneduh akan matahari di kala kemacetan di jalan raya.
02/07/2014

Rokok Membunuhmu

Peringatan merokok pada media luar ruang saat ini masih sama seperti awal kemunculannya pada akhir tahun 2013 kemarin
27/06/2014

Ibadah di Jalan Raya

Walaupun shalat di jalan raya, ibadah berlangsung sakral dan khidmat.
26/06/2014

DILARANG KENCING!

Yang paling kita ingat mungkin adalah kalimat "DILARANG KENCING DISINI KECUALI ANJING!"
26/06/2014

Tutup Got Ala Jepang

Tutup got seperti ini dapat ditemui hampir di seluruh bagian negeri sakura.
25/06/2014

Buang Sampah Sembarangan

Minimnya tempat pembuangan sampah (TPS) atau memang kebiasaan masyarakat untuk membuang sampah sembarangan, masih menjadi masalah hingga saat ini.
24/06/2014

Dunia Adalah Sebuah Kanvas: Proyek Street Art Google

Mereka sadar bahwa karya di ruang publik memang tidak selalu dapat bertahan selamanya.
22/06/2014

Gif-iti: Animasi Graffiti Dari London

Insa, seniman graffiti asal London, baru saja menyelesaikan Gif-iti terbesarnya di Taiwan.
22/06/2014

Video: Menggurat Kata “Bus Stop” di Permukaan Jalan

Sebuah video pendek tentang petugas Pekerjaan Umum yang sedang membuat teks "Bus Stop" di Jalan Raya.
21/06/2014

Instagram: T-Shirt Teks

“DJARUM, Demi Janda Aku Rela Untuk Mati” atau “PRIA TAK BERISTRI”, teks-teks pada T-Shirt.
20/06/2014

Lapak-Lapak Helm

Jumlahnya memang tidak banyak, tapi biasanya helm-helm yang tidak ada pengait talinya adalah helm-helm bermerek.